Temu mangga (Curcuma mangga Val.) famili Zingiberaceae merupakan tanaman asli daerah Indo-malesian, tersebar dari Indo-China, Taiwan, Thailand, Pasifik hingga Australia Utara.Beberapa nama daerah adalah Temu mangga, kunyit putih, kunir putih, temu bayangan, temu poh (Jawa), temu pao (Madura), temu mangga, temu putih (Melayu), koneng joho, koneng lalap, konneng pare, koneng bodas (Sunda), dan nama asingnya adalah temu pauh (Malaysia), kha min khao (Thailand). Dinamakan temu mangga karena aroma rimpangnya spesifik seperti aroma mangga, dapat dikonsumsi sebagai simplisia (diiris, dikeringkan dan direbus) instant, asinan, permen/manisan, sirup, selai, lalapan (rimpang segar), dan botokan. Temu mangga atau kunyit mangga merupakan empon-empon yang berkhasiat mirip dengan temu putih. Manfaat rimpangnya untuk mengatasi gangguan pada perut, mengatasi penyakit kanker, dan penambah nafsu makan.Manfaat / Kasiat:
Secara empiris, rimpang temu mangga secara tradisional dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan perut, nyeri dada, demam, maag, dan perawatan post partum.Temu mangga atau kunir putih berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik), penangkal racun (antitoksik), pencahar (laksatif), dan antioksidan. Khasiat lainnya untuk mengatasi kanker, sakit perut, mengecilkan rahim setelah melahirkan, mengurangi lemak perut, menambah nafsu makan, menguatkan syahwat, gatal-gatal pada vagina, gatal-gatal (pruritis), luka, sesak napas (asma), radang saluran napas (bronkitis), demam, kembung, dan masuk angin.
Kandungan Kimia:
Komponen kimia dari temu mangga belum diketahui secara pasti. Untuk komponen utama minyak atsiri temu mangga adalah golongan monoterpen hidrokarbon, dengan komponen utamanya mirsen (78,6%), β-osimen (5,1%), β-pinen (3,7%) dan α-pinen (2,9%) dan senyawa yang memberikan aroma seperti mangga adalah δ-3-karen dan (Z)-β-osimen. Kandungan Curcuminoid dalam temu mangga sebesar 0.18-0.47%. Temu mangga kaya kandungan kimia seperti tanin, kurkumin, gula, minyak atsiri, damar, flavonoid, dan protein toksis yang dapat menghambat perkembangbiakan sel kanker.
Anti Kanker:
Pengamatan efek sitotoksik dari ekstrak metanol dan fraksinya (heksana dan etil asetat) dari temu mangga melawan 6 cell lines (garis sel) kanker pada manusia, yaitu : thehormone-dependent breast cell line (MCF-7), nasopharyngeal epidermoid cell line (KB), lung cell line (A549), cervical cell line (Ca Ski), colon cell lines (HCT 116 and HT-29), dan 1 non-cancer human fibroblast cell line (MRC-5).
(sumber; wikipedia)